Minggu, 14 April 2013

Wayang Masuk Sekolah



KEBUMEN – Bertempat di Sekolah Dasar (SD) Negeri Banjareja 03, Kec.Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah, Sabtu (23/03) diadakan Expo/Pameran yang dilanjutkan dengan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk.

Acara Expo/Pameran dan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk ini sebagai upaya mensosialisasikan Wayang masuk sekolah. Acara ini merupakan kepedulian dari UPTD Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah bekerjasama dengan Paguyuban Ngesti Budoyo, dan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen.

Acara Expo/Pameran, diikuti oleh seluruh sekolah tingkat dasar baik nageri maupun swasta se Kecamatan Kuwarasan. Masing-masing sekolah berusaha menampilkan berbagai macam standnya dengan aneka produknya baik, produk hasil karya siswa-siswi maupun hasil kerajinan karya ibu-ibu PKK desa setempat. Sebagaimana layaknya sebuah Expo/pameran, stand-standnya memakai ruang kelas yang ada di Sekolah Dasar Negeri Banjareja 03.

Perlu diketahui, bahwa Kecamatan Kuwarasan terdiri dari 22 desa, dimana setiap desa minimal ada satu sekolah dasar negeri. Dengan kondisi wilayah rata-rata lahan pertanian, sehingga untuk menuju ke tempat Expo/Pameran, sekaligus menikmati pagelaran wayang kulit malam harinya, masing-masing sekolah mengirimkan perwakilan yang terdiri dari beberapa kelas (kelas 4,5 dan 6), untuk sekolah yang jauh dari lokasi, angkutan yang digunakan rata-rata truk kecil sejenis pick up, maka bisa dibayangkan suasana kampung yang biasanya sepi, mendadak menjadi riuh, rame dan macet.

Sejak acara pembukaan pada siang hari, kecuali para siswa/siswi, serta para orang tua menikmati berbagai produk yang dipamerkan, juga di gelar berbagai acara tari-tarian tradisional, dan berbagai lomba lainya.
Menurut Kepala Dinas UPTD Pendidikan dan Olah Raga Kec.Kuwarasan, kegiatan Wayang Masuk Sekolah merupakan kepedulian para guru se Kecamatan Kuwarasan untuk memperkenalkan Wayang Kulit kepada anak didik terutama di tingkat sekolah dasar. Lebih lanjut Ketua UPTD mengatakan sebagaimana kita ketahui, bahwa Wayang Kulit sudah di akui kalangan internasional, dan badan Kebudayaan PBB, UNESCO. Sehingga budaya adhi luhung tersebut perlu diperkenalkan kepada anak didik sejak dini.
Salah seorang panitia meperkenalkan tokoh-tokoh wayang di hadapan anak-anak, mulai dari keluarga Pendawa dengan karakternya masing-masing, dilanjutkan dengan keluarga Astina, dan tindak ketinggalan para Punakawan, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Anak-anak dengan seksama menyimak dan sebagian juga ada yang saling bercanda, maklum namanya juga anak-anak.

Secara runut menceritakan tokoh-tokoh wayang dan alur ceritanya secara sekilas, beberapa orang guru nampak pula mengenakan pakaian tradisional wayang orang lengkap, tampak mondar-mandir, menyalami beberapa anak-anak sekolah dasar yang tampak lugu.

Pada malam harinya digelar pertunjukan wayang semalam suntuk,dengan carita yang cukup menarik, apalagi Sang Dalang yang bernama Dalang Eko, yang kini namanya sedang melejit di wilayah Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Cuaca yang cukup cerah ditambah terang bulan, pas malam minggu, diluar dugaan para penonton sangat memludak, tua muda,anak-anak ikut ambil bagian menikmati pertunjukan wayang tersebut.

Yang lebih menarik, dari pertujnjukan wayang tersebut para Sinden (penyanyi-red) yang berjumlah sepuluh orang adalah para guru yang sehari-hari mengajar disekolah dasar di Kecamatan Kuwarasan. Walaupun keberadaannya di sebuah desa di Kota Kecil, namun dalam era teknologi informasi seperti saat ini, tidak luput dari publikasi, tampak dua kamera menyorot setiap setiap event dalam kegiatan tersebut. Ratih TV,sebagai televisi lokal ikut mengabadikan acara tersebut sampai tuntas, bahkan ada informasi acara pagelaran wayang kulit tersebut akan di tayang ulang di Ratih TV.

Budaya dan kearifan lokal seperti Wayang Kulit ini memang sudah selayaknya di perkenalkan sejak dini kepada anak-anak kita, agar anak-anak kita ikut merasa memiliki budaya adhi luhung tersebut, semoga.

Sumber Tulisan : (Baltyra.com)
Foto : Ist


Workshop Taman Baca Anak 2013


Kegiatan Otba 2011 (foto ; rat)

1001buku kembali mengadakan Workshop Taman Baca Anak 2013, yang kali ini akan bertempat di Jakarta pada tanggal 20-21 April 2013. Dalam workshop kali ini, akan dilakukan pelatihan dan sharing dari berbagai sisi yang akan menambah pengetahuan dan semangat bagi para penggerak literasi di daerah-daerah di Nusantara yang tergabung dalam Jaringan Taman Baca Anak 1001buku.

Workshop ini akan diselenggarakan di Auditorium Universitas Bakrie, Pasar Festival, Jl. HR Rasuna Said (Kuningan), Jakarta. Karena terbatasnya ruangan, dibutuhkan konfirmasi untuk kehadiran bagi anda yang mendapatkan undangan. Acara ini diprioritaskan bagi taman baca yang telah tergabung di dalam Jaringan Taman Baca Anak 1001buku. Registrasi untuk umum baru akan dibuka pada hari Senin, 15 April 2013.
Agenda acara adalah sebagai berikut:

Hari I, 20 April 2013
Pembukaan dan Sambutan (Sambutan dan perkenalan dari Ketua Yayasan dan relawan-relawan Komunitas 1001buku)
A-Z  Pengelolaan Taman Baca Anak (Membahas tentang apa yang perlu dipertimbangkan dan sering terlewatkan pada sebua pendirian taman baca. Bagaimana bentuk-bentuk kreatif taman baca yang telah didirikan. Membahas pula pengelolaan operasional taman baca. Bagaimana merumuskan dan mereview kembali misi taman baca, melakukan penyegaran saat taman baca menurun. Bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan social media. Dan, bagaimana cara meneruskan tongkat estafet misi peningkatan minat baca saat taman baca terpaksa harus tutup.)
Pembicara: M. Rizal Arryadi (Ical) - Penanggung Jawab Operasional dan Jaringan Taman Baca Anak 1001buku
Menjadi Agen Perubahan, Menapak Masa Depan (Kisah seorang Pengajar Muda dalam mengabdi di penghujung daerah Indonesia. Membahas secara sederhana cara-cara kreatif untuk menyebarkan ilmu dengan fasilitas yang sederhana. Bagaimana membuat tindakan-tindakan sederhana namun tetap menjadi agen perubahan bagi sekeliling anda).
Pembicara: Pengajar Muda di Indonesia Mengajar, Relawan Indonesia Penyala
Tayangan Edukatif (Meninjau perpustakaan-perpustakaan terbaik di dunia, dan kegiatan-kegiatan unik untuk peningkatan edukasi dan minat baca dari berbagai tempat di dunia)
Menggalang Dukungan Finansial (Membahas mengenai cara-cara penggalangan dana bagi taman baca, dan secara spesifik memberikan pelatihan mengenai cara pembuatan proposal yang layak diterima oleh donatur atau institusi pemberi dana).
Pembicara: Amadea Hadigaloeh (Dhea) - Corporate Social Responsibility Officer Bank Ekonomi
Manajemen Informasi di Taman Baca (Membahas mengenai sistem katalog dalam penyusunan dan pendataan taman baca, serta pengelolaan informasi dalam sebuah perpustakaan).
Pembicara: Santi Santobri (Santi) - Penanggungjawab Kegiatan Eksternal 1001buku, Pustakawati World Bank
Pengelolaan Kerelawanan (Membahas praktis bagaimana memberikan motivasi dalam proses rekrutmen relawan, bagaimana mengkoordinasikan, memonitor, dan mempertahankan relawan).
Pembicara: Bayu Gawtama (Gaw) - Pendiri Masyarakat Relawan Indonesia, Relawan Aksi Cepat Tanggap

Hari II, 21 APRIL 2013
Diskusi dan Berbagi antar Taman Baca
Moderator Utama: Amalia Hamidi - Relawan Senior 1001buku, Penggiat Perpustakaan dan Komunitas di Berbagai Daerah
Benchmark:  Pondok Baca Arcamanik (Kisah salah satu taman baca yang berhasil terus bertahan, berbagai kesuksesan dan kesalahan yang pernah dibuat. Pesan-pesan untuk penggiat taman baca)
Pembicara: Ida Sitompul - Salah satu Pendiri Komunitas 1001buku dan Pondok Baca Arcamanik, Bandung
Klub Baca dan Komunitas Kreatif (Kisah menggiatkan semangat baca dalam bentuk klub baca yang telah dijalankan Tobucil, keberhasilan dalam menumbuhkan kegiatan-kegiatan komunitas kreatif dengan diwarnai semangat kewirausahaan. Diharapkan dapat menumbuhkan keberlangsungan dan keberlanjutan taman baca).
Pembicara: Tarlen Handayani - Pendiri Tobucil Bandung
Berani Jujur, Hebat! (Membahas penyebaran semangat anti korupsi sejak dini, dibawakan oleh personel Komisi Pemberantas Korupsi Indonesia. Menelaah bentuk-bentuk korupsi di sekitar kita yang perlu dikenalkan kepada anak, dan bagaimana mengajarkan korupsi pada anak. Dibawakan dengan tips penyampaian kreatif, di antaranya berupa dongeng oleh praktisi dongeng)
Pembicara: Staf Komite Pemberantasan Korupsi, Moderator: Ariyo Faridh Zidni (Aio)– Pendongeng, Relawan 1001buku
Tayangan Edukatif (Membangkitkan ide-ide kreatif dengan menyimak desain rak-rak buku unik dari perancang berbagai negara)
Advokasi dan Akuntabilitas (Membahas kemungkinan pengembangan taman baca menjadi berbadan hukum, keuntungan yang bisa didapat dan konsekuensi yang harus dihadapi Taman Baca. Secara umum membahas pula cara mempertahankan akuntabilitas dan mempertanggungjawabkan kegiatan dan financial kepada donatur dan kepada publik).
Pembicara: Pudji Astuti (Pipin) - Anggota Dewan Pengawas Yayasan 1001buku
Menata Mimpi (Bagaimana membuat perencanaan serta target masa depan taman baca dalam meraih impiannya).
Pembicara: Ariyo Faridh Zidni (Aio) - Pendongeng, Relawan 1001buku
Penjelasan OTBA 2013 (Pengantar atas pelaksanaan lomba yang akan diadakan di Olimpiade Taman Baca Anak  (OTBA) pada bulan Mei 2013, beserta pembagian buku yang akan digunakan dalam acara tersebut).
Pembicara: Paramitha Mutiara Andhika - Penanggung Jawab Lomba OTBA 2013

Kontak: Tina (0218295383, 087888947054)

Luaskan Dunia Membacamu



Ketua Panitia dan Helvy Tiana Rosa (foto ; rat)
Bertempat di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta, Minggu (09/12), digelar Festival Pembaca Indonesia 2012. Menurut Ketua Pengarah Festival, Mia Fiona, Festival Pembaca Indonesia merupakan sebuah kegiatan nyata,bahwa pembaca pun bisa dengan aktif menunjukan jati dirinya.

Lebih lanjut,Mia juga mengaskan bahwa membaca itu adalah gaya hidup,bagian penting dalam aktivitas sehari-hari.Dan yang terpenting,lanjutnya dengan semakin banyak membaca maka semakin terbuka wawsan seseorang akan kehidupan disekitarnya.

Selain pameran koleksi buku dari para peserta, juga diadakan berbagai kegiatan lain seperti talkshow, workshop mendongeng, ngobrol bareng penulis,lelang buku, dan Anugerah Pembaca Indonesia (API),dll.

Point ini yang melatar belakangi pemilihan tema “Luaskan Dunia Membacamu” dengan harapan agar pembaca juga berani meninggalkan ranah aman bacaannya dan mulai membuka diri untuk jenis bacaan tanpa prasangka dan praduga membuta.

“Paranoid yang berujung pada pencekalan, pelarangan, dan pembakaran buku, semua berawal dari keengganan kita untuk menerima sesuatu yang berbeda dari luar ranah aman kita tadi. Padahal perbedaanlah yang membuat semuanya menjadi menarik. Perbedaan pendapat mengenai sebuah buku selalu menjadikan review atau ulasan di Goodreads ramai dan seru,”papar Mia.

Komitmen Goodreads Indonesia untuk terus melaksanakan Festival Pembaca Indonesia ini secara rutin merupakan sebuah tantangan besar. Bukan perkara mudah mengumpulkan teman-teman panitia di sela-sela kesibukan mereka dan tidak banyak yang memiliki pengalaman menyelenggarakan sebuah kegiatan akbar.

“Tapi inilah kami, dengan semua keterbatasan kami mempersembahkan kegiatan ini untuk semua pembaca di seluruh Indonesia tanpa kecuali,”ungkap Ketua Pengarah Festival.

Untuk tahun ini, Festival Pembaca Indonesia 2012 diikuti oleh berbagai komunita, yang menampilkan berbagai koleksinya. Diakhir acara diumumkan para peraih nominasi Anugerah Pembaca Indonesia (API) 2012.

Ajang ini sebagai bentuk apresiasi pembaca untuk penulis dan pendesaign sampul buku Indonesia, dan pembaca merupakan juri dengan caranya sendiri. Voting merupakan pilihan paling memungkinkan untuk menentukan pemenang API. Panitia meyakini bahwa pembaca akan dengan jujur memilih buku favorit mereka, karena kemenangan para penulis dan pendesign sampul adalah sebuah hal yang membanggakan juga bagi pembaca.(ratman/rba3)

Literasi Sebagai Kecakapan Hidup

PRINSIP - Dari gerakan literasi adalah berkesinambungan , terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan.Dampak virus Corona Covid ...